Ketua PGI : Penegakan Hukum Lemah, Radikalisme Menguat

Internasional / 15 August 2012

Kalangan Sendiri

Ketua PGI : Penegakan Hukum Lemah, Radikalisme Menguat

daniel.tanamal Official Writer
3746

Tema besar radikalisme yang kini menggurita di Indonesia masih menjadi wacana terbesar dalam dialog keagamaan. Bukan hanya mengganggu dan meresahkan masyarakat luas, namun dampak lebih lanjutnya dapat membuat tatanan sistem bernegara menjadi rusak akibat infiltrasi radikalisme yang mengatasnamakan agama ini.

Dalam diskusi Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ) bertema “Bangkit Bersatu, Pulihkan Indonesia” dalam rangka menyambut HUT RI ke-67 di Jakarta Selasa kemarin (14/8) Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Andreas Yewangoe mengingatkan bahwa lemahnya peran pemerintah justru menyuburkan radikalisme.

“Penegakan hukum yang lemah, membuat radikalisme makin menguat. Yang melakukan tindakan kekerasan terhadap penganut agama lain tidak ditindak tegas dan diberi hukum yang berat, bahkan ada tendensi pembiaran oleh negara,” katanya.

Untuk itu Andreas menghimbau dan mendesak agar ada kerjasama yang lebih baik dan terkonsentrasi diantara pemerintah dan para tokoh agama untuk menjaga Indonesia terbebas dari bahaya radikalisme yang mengatasnamakan agama. “Kalau tidak, dalam waktu dekat kita akan pecah berantakan,” tegasnya.

Radikalisme hanyalah salah satu dari cara sekelompok orang untuk membuat kekacauan di Indonesia. Cara seperti itu banyak dilakukan pada saat perjuangan menuju kemerdekaan di masa lampau. Namun karena ketetapan hati, jiwa toleransi juga sikap saling mengasihi antara sesama yang besar ditunjukan oleh pemimpin bangsa saat itu, Indonesia mampu keluar dari belenggu penjajahan.

Jika kita ingin agara radikalisem keluar dari bangsa ini maka nilai persatuan yang dulu pernah dilakukan para pendiri bangsa harus kita lakukan lagi saat ini.

 

 


Sumber : berbagai sumber - niel
Halaman :
1

Ikuti Kami